Nabi
Muhammad s.a.w. bercerita, ada dua orang wanita keluar membawa bayi mereka.
Tiba-tiba seekor serigala menyerang dan memangsa salah satu dari kedua bayi
itu. Kedua wanita itu memperebutkan si bayi yang masih hidup. Masing-masing mengaku
bahwa bayi itu adalah anaknya. Lalu mereka memperkarakan anak itu kepada Nabi
Dau
d a.s. Beliau berkata: “Apa yang menjadi perselisihan di antara kalian ?” Kedua wanita tersebut menceritakan kisah yang mereka alami. Lalu Nabi Daud a.s memutuskan bahwa si anak milik wanita yang lebih tua.
d a.s. Beliau berkata: “Apa yang menjadi perselisihan di antara kalian ?” Kedua wanita tersebut menceritakan kisah yang mereka alami. Lalu Nabi Daud a.s memutuskan bahwa si anak milik wanita yang lebih tua.
Merasa
tidak puas, mereka membawa perkara itu kepada Nabi Sulaiman a.s. Beliau berkata
: “Berikanlah kepadaku sebilah pisau, aku akan membelah anak ini menjadi dua
dan masing-masing dari kedua wanita ini mendapat separuh bagian.” Wanita
yang lebih muda terkejut dan berkata, “Apakah paduka hendak membelahnya
menjadi dua, wahai Nabi Allah ?” Sulaiman menjawab, “Ya”. Wanita itu
pun memohon, “Jangan kau lakukan hal itu, wahai paduka. Biarkanlah bagianku
kurelakan untuk saudara tuaku ini.”
Maka
Nabi Sulaiman a.s. memutuskan bahwa anak itu adalah hak si wanita yang lebih
muda. Beliau berkata, “Ambillah anak ini karena dia adalah anakmu.” Cinta
adalah bukti dan tali batin ibu atas anaknya.
Cerita dinukil dari buku Pendidikan Tarikh 12 Untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah, Yogyakarta terbitan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah
Istimewa Yogyakarta, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar